baru2 ini catridge pada printer canon iP1980 temanku nggak dikenali ama printernya.di layar tertulis Ink Cartridge Cannot Be Recognized.bigung juga memperbaikinya.karna ketika di coba diganti ama catridge yg baru (pinjam catridge pada printer yg lain yg masih bagus),printer kembali normal.sementara,teman ini agak sedikit keberatan kalo harus membeli catridge yg baru.
Akhirnya coba browsing internet,siapa tahu ada solusi pada catrdige yang cannot recognized ini.akhirnya nemu juga solusinya.
lakukan instruksi pada cara pertama,bila masih ink catridge cannot recognized,coba cara yg kedua.
Cara pertama :
1. Buka cover printer
2. Cabut cartridge (yg bermasalah)
3. Tutup cover printer
4. Matikan printer dan cabut kabel power
5. Tunggu beberapa saat (kira-kira 5-10 menit)
6. Hidupkan printer dan langsung buka cover printer
7. Pasang cartridge tadi
8. Matikan printer dan cabut kabel power
9. Hidupkan kembali
10. Jalankan test print
berikut ini cara yg kedua :
1. Hidupkan printer
2. Ganti cartridge yg bermasalah dengan cartridge yg masih bagus (pinjem dulu juga boleh tuh…
3. Matikan printer dan cabut kabel power
4. Tunggu beberapa saat (kira-kira 5-10 menit)
5. Hidupkan printer dan langsung buka cover printer
6. Ganti cartridge yg bagus dengan cartridge yg bermasalah
7. Matikan printer dan cabut kabel power
8. Hidupkan kembali,
9. Jalankan test print
bila ink catridge still cannot recognized,mau nggak mau harus beli catridge canon yg baru.
Kamis, 17 Februari 2011
Cara Mengatasi Cartridge Tidak di Kenali Pada Canon Pixma IP1980
Cara Mengatasi Cartridge Tidak di Kenali Pada Canon Pixma IP1980
Mau share pengalaman pribadi aja nih, kemarin printer canon pixma ip1980 ku sempat ngadat, katanya cartidgenya tidak dikenali, terutama cartidge warna, beberapa kali diotak-atik tetap aja sama, apa karena telah di refill ya jadinya ngadat. Akhirnya nyerah juga mungkin rusak makanya harus beli yang baru. Setelah beli yang baru cartidge no 831 printer ku jalan lagi deh……
Coba-coba masukin cartidge yang bermasalah, tetap tidak ke detek, lalu masukin cartige baru,tidak kedetek juga, nah lho????
kok yang baru tidak dikenali juga, berarti bukan cartidgenya yang bermasalah tapi memang printernya yang harus diotak-atik. Setelah minta bantuan om google dapatlah caranya:
1. Lepas colokan Power dan USB
2. Tekan tombol power dan tahan lalu colokan listrik di pasang lagi
3. Sambil tekan tombol power tekan juga tombol resume 2 kali
4. Printer dalam keadaan servis mode, colokin kabel usbnya
5. Jalankan sofware resetter buat Canon IP1980, pastikan attribut semua file bebas dari Read Only.
6. Jalankan GeneralTool.exe GeneralTool iP1900
7. Pada USB Port pilih Port printer anda.
8. Klik tombol Lock Release, pastikan printer yang dipilih ip1800 (ngga masalah bisa juga buat ip1980)
9. Pilih (centang) EEPROM CLEAR , Cleaning
10. Sediakan kertas kosong untuk print. Lalu Klik tombol Test Pattern 1
11. Selesai Printer IP1900 anda normal kembali.
Download Softwarenya di indowebster
Minggu, 13 Februari 2011
10 Penemuan Aneh dan Unik National Geographic 2010
10 Penemuan Aneh dan Unik National Geographic 2010
Dari penggalian terowongan Yerusalem kuno sampai pekerjaan detektif arkeologi dilakukan untuk memecahkan salah satu misteri besar dalam sejarah Alkitab Ibrani.
Sains adalah untuk menyelidiki dan menemukan, sedangkan agama untuk memaknainya. Sains memberi kita pengetahuan dan pemahaman menimbulkan kekuatan.
Di sisi lain, agama membekali manusia dengan makna supaya menjadi bijaksana, yang kemudian menumbuhkan pengendalian.
Itu tadi tafsir seadanya dari kutipan Martin Luther King, Jr. Berikut ini adalah penemuan-penemuan yang paling menarik perhatian publik sepanjang 2010 menurut situs National Geographic.
1. Gempa Chile
Gempa di Chile Februari 2010 lalu konon begitu kuat sampai bisa menggeser poros bumi serta memperpendek siklus hari.
Gempa berkekuatan 8,8 SR yang mempercepat rotasi bumi itu adalah kelima terkuat dan berhasil memperpendek hari di Bumi sebesar seper 1,26 juta detik.
Angka ini didapat dari perhitungan komputer oleh ahli geofisika dari NASA, Richard Gross.
2. Galaxy
Pada tahun 2008, para ilmuwan menemukan ratusan klaster galaksi bergerak ke arah yang sama dengan kecepatan lebih dari 2,2 juta mil (3,6 juta kilometer) per jam.
Gerakan misterius ini belum dapat dijelaskan. Jadi, para peneliti menduga bahwa klaster-klaster itu sedang ditarik oleh gravitasi yang berasal dari materi di luar bagian alam semesta yang sudah terdeteksi.
3. Kadal Ular
Inilah bukti transisi evolusi dari reptil ke mamalia. Menurut sebuah penelitian, ternyata ada spesies kadal Australia yang tidak bertelur.
Di sepanjang pesisir dataran rendah bercuaca hangat di New South Wales, kadal biasanya bertelur untuk mereproduksi keturunan.
Tetapi, ada spesies yang sama yang tinggal di dataran tinggi di pegunungan dingin yang berkembak biak dengan melahirkan seperti mamalia.
4. Ikan yang Bisa Berjalan
Ini adalah ikan aneh, yang menggunakan sirip untuk berjalan, bukan buat berenang. Ikan merah muda ini adalah salah satu dari 9 spesies baru dari keluarga handfish.
Penentuan spesies baru dilakukan berdasarkan sejumlah faktor, termasuk jumlah tulang dan sirip, warna, adanya sisik dan duri, serta ukuran tubuh yang proporsional.
Bahkan di antara spesies lain yang pernah dikenal, ikan-ikan berjalan ini belum banyak, sehingga sangat sedikit yang diketahui soal struktur biologis maupun perilakunya.
5. Amazon yang Bersejarah
Ratusan bentuk lingkaran, kotak, dan bentuk-bentuk geometris lain, yang tadinya tersembunyi di Amazon, sekarang diketahui sebagai peninggalan masyarakat kuno yang tak diketahui sebelumnya.
Citra satelit telah memotret daerah ini sejak 1999 dan mengungkap lebih dari 200 tanggul-tanggul geometris yang mencakup luas lebih dari 155 mil (250 kilometer).
6. Black Hole
Alam semesta kita boleh jadi berada di dalam sebuah lubang hitam yang dia sendiri merupakan bagian dari alam semesta yang lebih besar.
Menurut teori, semua lubang hitam yang ditemukan sejauh ini adalah gerbang menuju realitas atau semesta yang lain. Menurut sejumlah teori, lubang hitam sebenarnya adalah terowongan antar semesta.
Materi yang disedot lubang hitam tidak hancur seperti yang diperkirakan sebelumnya, melainkan menyembur keluar dari "lubang putih" di semesta lubang hitam yang lain.
7. Ikan Aneh di Greenland
Wujudnya seperti makhluk luar angkasa dari film-film fiksi. Ini adalah spesies ikan anyar yang baru-baru ini ditemukan di perairan Greenland.
Mereka tumbuh hingga 17 cm panjangnya dan adalah 1 dari 38 spesies ikan yang ditemukan di sekitar pulau Arktik.
8. Kelelawar Papua
Ini adalah kelelawar berhidung tabung pemakan buah. Binatang yang disebut "Kelelawar Yoda" ini adalah salah satu dari sekitar 200 spesies yang ditemui selama 2 ekspedisi ilmiah ke Papua Nugini pada tahun 2009.
Meski sudah diketahui pada ekspedisi sebelumnya, kelelawar jenis ini belum didokumentasikan secara resmi sebagai spesies baru dan belum ada namanya.
Di ekspedisi tersebut ditemukan 24 spesies katak, 2 mamalia, dan hampir seratus serangga baru.
9. Kapal Nabi Nuh
Sebuah tim petualang dari Kristen Evangelis mengklaim bahwa mereka telah menemukan sisa-sisa bahtera Nuh di bawah salju dan puing-puing vulkanis di Turki.
10. Naskah Laut Mati
Dari penggalian terowongan Yerusalem kuno sampai pekerjaan detektif arkeologi dilakukan untuk memecahkan salah satu misteri besar dalam sejarah Alkitab Ibrani. Siapaka penulis Naskah Laut Mati?
Di sisi lain, agama membekali manusia dengan makna supaya menjadi bijaksana, yang kemudian menumbuhkan pengendalian.
Itu tadi tafsir seadanya dari kutipan Martin Luther King, Jr. Berikut ini adalah penemuan-penemuan yang paling menarik perhatian publik sepanjang 2010 menurut situs National Geographic.
1. Gempa Chile
Gempa di Chile Februari 2010 lalu konon begitu kuat sampai bisa menggeser poros bumi serta memperpendek siklus hari.
Gempa berkekuatan 8,8 SR yang mempercepat rotasi bumi itu adalah kelima terkuat dan berhasil memperpendek hari di Bumi sebesar seper 1,26 juta detik.
Angka ini didapat dari perhitungan komputer oleh ahli geofisika dari NASA, Richard Gross.
2. Galaxy
Pada tahun 2008, para ilmuwan menemukan ratusan klaster galaksi bergerak ke arah yang sama dengan kecepatan lebih dari 2,2 juta mil (3,6 juta kilometer) per jam.
Gerakan misterius ini belum dapat dijelaskan. Jadi, para peneliti menduga bahwa klaster-klaster itu sedang ditarik oleh gravitasi yang berasal dari materi di luar bagian alam semesta yang sudah terdeteksi.
3. Kadal Ular
Inilah bukti transisi evolusi dari reptil ke mamalia. Menurut sebuah penelitian, ternyata ada spesies kadal Australia yang tidak bertelur.
Di sepanjang pesisir dataran rendah bercuaca hangat di New South Wales, kadal biasanya bertelur untuk mereproduksi keturunan.
Tetapi, ada spesies yang sama yang tinggal di dataran tinggi di pegunungan dingin yang berkembak biak dengan melahirkan seperti mamalia.
4. Ikan yang Bisa Berjalan
Ini adalah ikan aneh, yang menggunakan sirip untuk berjalan, bukan buat berenang. Ikan merah muda ini adalah salah satu dari 9 spesies baru dari keluarga handfish.
Penentuan spesies baru dilakukan berdasarkan sejumlah faktor, termasuk jumlah tulang dan sirip, warna, adanya sisik dan duri, serta ukuran tubuh yang proporsional.
Bahkan di antara spesies lain yang pernah dikenal, ikan-ikan berjalan ini belum banyak, sehingga sangat sedikit yang diketahui soal struktur biologis maupun perilakunya.
5. Amazon yang Bersejarah
Ratusan bentuk lingkaran, kotak, dan bentuk-bentuk geometris lain, yang tadinya tersembunyi di Amazon, sekarang diketahui sebagai peninggalan masyarakat kuno yang tak diketahui sebelumnya.
Citra satelit telah memotret daerah ini sejak 1999 dan mengungkap lebih dari 200 tanggul-tanggul geometris yang mencakup luas lebih dari 155 mil (250 kilometer).
6. Black Hole
Alam semesta kita boleh jadi berada di dalam sebuah lubang hitam yang dia sendiri merupakan bagian dari alam semesta yang lebih besar.
Menurut teori, semua lubang hitam yang ditemukan sejauh ini adalah gerbang menuju realitas atau semesta yang lain. Menurut sejumlah teori, lubang hitam sebenarnya adalah terowongan antar semesta.
Materi yang disedot lubang hitam tidak hancur seperti yang diperkirakan sebelumnya, melainkan menyembur keluar dari "lubang putih" di semesta lubang hitam yang lain.
7. Ikan Aneh di Greenland
Wujudnya seperti makhluk luar angkasa dari film-film fiksi. Ini adalah spesies ikan anyar yang baru-baru ini ditemukan di perairan Greenland.
Mereka tumbuh hingga 17 cm panjangnya dan adalah 1 dari 38 spesies ikan yang ditemukan di sekitar pulau Arktik.
8. Kelelawar Papua
Ini adalah kelelawar berhidung tabung pemakan buah. Binatang yang disebut "Kelelawar Yoda" ini adalah salah satu dari sekitar 200 spesies yang ditemui selama 2 ekspedisi ilmiah ke Papua Nugini pada tahun 2009.
Meski sudah diketahui pada ekspedisi sebelumnya, kelelawar jenis ini belum didokumentasikan secara resmi sebagai spesies baru dan belum ada namanya.
Di ekspedisi tersebut ditemukan 24 spesies katak, 2 mamalia, dan hampir seratus serangga baru.
9. Kapal Nabi Nuh
Sebuah tim petualang dari Kristen Evangelis mengklaim bahwa mereka telah menemukan sisa-sisa bahtera Nuh di bawah salju dan puing-puing vulkanis di Turki.
10. Naskah Laut Mati
Dari penggalian terowongan Yerusalem kuno sampai pekerjaan detektif arkeologi dilakukan untuk memecahkan salah satu misteri besar dalam sejarah Alkitab Ibrani. Siapaka penulis Naskah Laut Mati?
akhirnya, kematian ribuan burung terpecahkan
Akhirnya, Kematian Ribuan Burung Terpecahkan
Akhirnya kematian massal ribuan burung yang terjadi di sejumlah negara terpecahkan. Apa yang sebenarnya terjadi?
Akhirnya kematian massal ribuan burung yang terjadi di sejumlah negara terpecahkan. Apa yang sebenarnya terjadi?
Teknologi radar membantu pejabat marga satwa mengklarifikasi penyebab kematian misterius lebih dari lima ribu burung hitam di malam tahun baru di Beebe, Arkansas. Gambar radar mengungkap gangguan awan tak biasa juga ikut memicu peristiwa yang membunuh burung-burung itu.
Sidney Gauthreaux dari Departemen Sains Biologi Clemson University menggunakan berbagai gambar radar kawanan burung hitam untuk mengamatinya.
Burung-burung terhalau dari kandang besarnya karena terkejut oleh suara yang luar biasa keras, sebelum akhirnya burung-burung itu mulai jatuh dari langit.
Kembang api malam tahun baru di daerah tersebut membuat burung-burung yang tak memiliki penglihatan bagus di malam hari menjadi stres. Alhasil, burung-burung ini terbang di ketinggian lebih rendah dari biasanya.
Hal ini menjelaskan mengapa burung-burung terbang di ketinggian atap dan mulai menabrak bangunan dan struktur. Msnbc.com melaporkan, hal ini menyebabkan trauma benda tumpul yang pada akhirnya membunuh mereka.
Teknologi radar membantu pejabat marga satwa mengklarifikasi penyebab kematian misterius lebih dari lima ribu burung hitam di malam tahun baru di Beebe, Arkansas. Gambar radar mengungkap gangguan awan tak biasa juga ikut memicu peristiwa yang membunuh burung-burung itu.
Sidney Gauthreaux dari Departemen Sains Biologi Clemson University menggunakan berbagai gambar radar kawanan burung hitam untuk mengamatinya.
Burung-burung terhalau dari kandang besarnya karena terkejut oleh suara yang luar biasa keras, sebelum akhirnya burung-burung itu mulai jatuh dari langit.
Kembang api malam tahun baru di daerah tersebut membuat burung-burung yang tak memiliki penglihatan bagus di malam hari menjadi stres. Alhasil, burung-burung ini terbang di ketinggian lebih rendah dari biasanya.
Hal ini menjelaskan mengapa burung-burung terbang di ketinggian atap dan mulai menabrak bangunan dan struktur. Msnbc.com melaporkan, hal ini menyebabkan trauma benda tumpul yang pada akhirnya membunuh mereka.
siapakah penulis naskah laut mati???
Siapakah orang-orang yang mendiami wilayah Qumran antara pertengahan abad ke-2 SM hingga pertengahan abad 1 M yang menyembunyikan manuskrip-manuskrip misterius di gua-gua Laut Mati?
Para ilmuwan sepakat bahwa naskah-naskah kuno tulisan tangan yang diketemukan di Qumran itu adalah milik sekte Yahudi yang menamakan diri mereka "Esenes".
Sebutan mereka dengan nama tersebut menjadi bahan perdebatan di kalangan para ahli. Profesor Abbas Mahmud AI-Aqqad dalam buku "Hayat Almasih" (Kehidupan Almasih) edisi kedua, mengemukakan sebagai berikut.
"Pendapat yang paling akurat dari berbagai tesis yang ada adalah bahwa orang-orang yang khusyu, yang menghuni rumah peribadatan di Qumran itu adalah sekelompok sekte Esenes, salah satu sekte konservatif dan sangat keras mempertahankan hukum-hukum agama Yahudi, yang menantikan keselamatan mereka dengan datangnya Sang Juru Selamat yang dijanjikan."
"Sekte ini yang juga sempat kami singgung dalam tulisan kami 'Kejeniusan Almasih', merupakan kelompok bani Israel yang paling bersih dari perbuatan dosa dan hawa nafsu."
"Dalam tingkat keberagamaan, mereka terbagi menjadi tiga kelas. Dalam sumpah kesetiaan, mereka bersumpah untuk menjaga rahasia kelompoknya, dan sesudah itu mereka diharamkan untuk bersumpah secara benar atau palsu seumur hidup."
"Mereka beriman pada hari kiamat, kebangkitan dan kerasulan Almasih sang Juru Selamat. Pendapat kami bahwa nama Esenes berasal dari derivasi 'ast' yang berarti tabib."
Para ilmuan sejarah berbeda pendapat berkenaan dangan asal penamaan Esenes. Sebagaimana tersebut di atas bahwa Profesor Aqqad menyebutnya berasal dari akar kata 'ast' dalam bahasa Aramik yang berarti tabib.
Akan tetapi penulis berbeda pendapat dengan Profesor Aqqad, sebab jamak dari kata "ast"' bukannya "esen" tetapi "asen".
Meskipun diketahui bahwa mereka mempergunakan ramuan obat-obatan untuk terapi penyembuhan berbagai macam penyakit, namun mereka bukanlah para tabib, dan tidak terdapat satupun tulisan kuno yang memperkuat dugaan bahwa mereka berprofesi sebagai tabib.
Nama kelompok Esenes tertulis dalam bahasa Yunani dalam karya sejarah Philo Judaeus 1), Josephus Flavius 2), dan Pliny the Elder 3), masing-masing dalam ungkapan "Esenoy" atau " Esau" sedangkan nama orang yang menisbatkan dirinya kepada nama itu disebut " Esawi".
Persoalan mendasar yang dihadapi oleh para peneliti adalah bahwa meskipun asal kata dari nama kelompok ini merupakan peristilahan lokal, namun mereka mendapatinya hanya tertulis dalam bahasa Yunani. Untuk itu pertu dilacak asal kata dari istilah tersebut.
Sebagian peneliti mengasumsikan bahwa istilah itu berasal dari bahasa Aramik atau Ibrani; namun mereka tidak kunjung sepakat pada kata tertentu yarig menunjukkan bahwa kelompok tersebut pernah berdiam di wilayah Palestina.
Namun demikian, di sana terdapat indikasi kuat yang menghubungkan kelampok Esenes dengan Nabi Yesaya, yang membelot dari kelompok Pendeta Rumah Suci dan memilih hidup menyendiri menantikan kedatangan Sang Juru Selamat pada akhir zaman (hari kiamat).
Nama Yesaya dalam bahasa Ibrani adalah 'Vasya Ya', seperti 'Yasyu' dan 'Yasu' yang mempunyai satu pengertian yakni keselamatan Tuhan.
Sedangkan nama "Yasu"' dalam bahasa Yunani atau "Isa" dalam bahasa Arabditulis sebagai "Esu". Tampaknya bahwa nama Yesaya juga dipakai untuk menamakan murid-murid Nabi Yesaya.
Para peneliti telah menemukan tiga bagian dalam Kitab Yesaya ditulis selama kurun waktu dua abad, antara abad ke-6 hingga abad ke-4 SM.
Apapun alasannya, di antara jemaat yang mendiami wilayah Qumran bersama nabi Yesaya terdapat hubungan yang erat (Berkat penemuan di dalam gua-gua hunian mereka) dengan tulisan-tulisan Nabi Yesaya dalam jumlah besar, dan mereka menafsirkan tulisan-tulisan itu dengan metode khusus yang menjadi rahasia di antara mereka, terutama bagian-bagian yang berkenaan dengan "Hamba Tuhan", dan kelahiran "Emanuel".
Naskah-naskah ini juga-lah yang diandalkan oleh para penulis Injil untuk mengisyaratkan kelahiran Isa Almasih yang mereka sebut sebagai "Nubuwat Sang Guru di masa mendatang".
Mengetahui asal kata dari peristilahan ini barangkali tidak sedemikian sulit, jika kita mengingat bahwa huruf "ain" dalam bahasa Arab dan pada semua bahasa Semitik akan menjadi "alif" dalam bahasa-bahasa Eropa di antaranya bahasa Yunani.
Menurut penjelasan Pliny, dalam bukunya "Natural History", sesungguhnya kelompok Esenes mendiami wilayah antara kota Yericho (Ariha) kawasan lembah Jordan di utara dan kota 'Ein Juda di tepian Laut Mati di selatan.
Kawasan yang sama di mana terletak wilayah tak berpenghuni di Qumran. Paska kedatangan orang-orang Yahudi dari Babel, para pendeta Yahudi berhasil menyeru manusia pada ajaran agama Yahudi yang didirikan berdasarkan penafsiran mereka yang sangat khusus atas Taurat Musa.
Dan berdasarkan retorika penafsiran itu pula para pendeta menyusun ulang format kitab suci Yahudi. Bersamaan dengan dibolehkannya orang-orang Yahudi untuk membangun kembali rumah suci kaum Yebusi oleh penguasa Parsi, maka dengan demikian, rumah suci itu menjadi pusat kegiatan peribadatan para pendeta.
Ibadah Yahudi yang dilakukan oleh kelompok pendeta, terdiri dari ritual-ritual tertentu, yang penting di antaranya adalah menyembelih hewan kurban yang dilakukan oleh para pendeta di rumah suci setiap hari, terlebih pada hari Sabat atau hari-hari raya.
Orang-orang Yahudi awam, masing-masing diminta untuk mempersembahkan sebagian hasil usaha mereka untuk rumah suci.
Oleh sebab jabatan Kependetaan itu menjadi status yang sifatnya turun temurun dalam garis keturunan keluarga "para pendeta", maka secara otomatis, "status kependetaan" itu selanjutnya membentuk hierarkhi baru dalam masyarakat Yahudi, yang mampu mendatangkan sumber kekayaan yang cukup melimpah.
Dengan masuknya komunitas aristokrat dan para pedagang, hierarkhi tersebut selanjutnya menjadi populer sebagai Sekte Saduki atau Sedukhem.
Kelas sosial Yahudi tersebut kemudian memegang otoritas atas bangsa Yahudi melalui ritus-ritus keagamaan.
Tidak ada doa atau upacara keagamaan lainnya yang berlangsung dalam agama Yahudi yang dapat dilaksanakan sendiri oleh para pemeluk, baik di rumah atau di tempat peribadatan lain, melainkan harus datang ke Rumah Suci di Jerusalem dan mempersembahkan kurban kepada para Pendeta.
Sekte Saduki mempercayai bahwa arwah akan mengalami kematian bersamaan dengan kematian jasad. Sekte Saduki menerapkan ajaran Taurat secara sangat tekstual, dan dalam penafsiran teks-teks Taurat sama sekali terlepas logika akal, seperti halnya analogi.
Berdasarkan konsep teori penafsiran seperti itu, maka sekte Saduki tidak mengimani keabadian arwah, tidak pula kebangkitan manusia sesudah mati, atau perhitungan amal perbuatan (hisab).
Saduki juga tidak mempercayai adanya wujud malaikat dan jin, karena dalam pendirian Seduki bahwa ajaran Taurat berdiri di atas prinsip kemaha-esaan Tuhan.
Oleh karena itu tidak ada penyembahan berhala dan berikut ilah-ilah lain dalam keyakinan Saduki.
Sedangkan kepercayaan pada hari kiamat dan hisab di kehidupan akhirat sesudah mati tidak disebutkan dalam kitab-kitab yang dinisbatkan kepada Musa, akan tetapi tercantum di dalam kitab Nabi-nabi, seperti halnya Yesaya.
Sementara sekte Seduki (Kelompok Pendeta) mendasarkan ajaran agama Yahudi hanya pada lima Kitab Taurat saja.
Berdasarkan pada tulisan-tulisan Philo Judaeus, filosof Yahudi dari Alexandria yang hidup pada awal abad Masehi, dan Josephus, sejarawan yang hidup di Palestina dan penulis sejarah Yahudi untuk Romawi pada akhir abad pertama Masehi, bahwa kaum Esenes tersebut pernah ada di Palestina, tepatnya di kawasan terdekat dengan wilayah barat laut pantai Laut Mati.
Dan berdasarkan pada sumber-sumber tulisan kuno, para penganut Sekte Esenes, meskipun mereka adalah pemeluk Yahudi tetapi mereka mempunyai perbedaan yang amat menyolok dengan pemeluk Yahudi pada umumnya.
Oleh sebab kepercayaan mereka pada keabadian arwah, pada perhitungan di hari akhir, dan mereka tidak melakukan ritus pengurbanan hewan sembelihan di kuil. Dan jumlah mereka relatif kecil, tidak lebih dari 4000 orang pada awal abad pertama Masehi.
Para pengikut sekte Esenes terbagi menjadi dua kelompok, pertama, hidup seperti layaknya para rahib dan tidak menikah, sedang kelompok kedua, hidup bersahaja dan menikah.
Meskipun di antara keduanya ada perbedaan, namun semua penganut Esenes mempunyai semangat menjauhkan diri dari dunia materi dan kesenangan hidup.
Tidak ada di antara mereka kelompok kaya dan kelompok miskin, karena semuanya menjadi satu dalam hak kepemilikian.
Esenes meyakini bahwa wujud materi yakni jasad manusia adalah wujud temporal yang fana. Sedangkan wujud yang hakiki ada di alam kehidupan arwah, dan oleh karena itu mereka tidak takut mati.
Orang-orang Esenes ini hidup dalam kelompok-kelompok secara sangat bersahaja, mengenakan selendang putih ciri khas mereka.
Rutinitas keseharian mereka dimulai dengan bangun pagi untuk melaksanakan shalat fajar kemudian pergi ke ladang karena sebagian besar mata pencarian mereka adalah bercocok tanam.
Mereka mengerjakan shalat yang kedua saat matahari tenggelam dan sesudah itu berkumpul bersama anggota keluarga untuk makan malam, yang umumnya terdiri dari roti dan satu macam jenis sayuran.
Bersuci dengan mempergunakan air sebelum melakukan shalat, merupakan tradisi ibadah sangat penting dan dipegang teguh oleh para pengikut sekte Esenes.
Bukan hal yang sederhana bagi siapapun untuk menjadi anggota sekte Esenes, khususnya wanita, karena sekte Esenes tidak menerima keanggotaan dari kaum hawa.
Yang berminat menjadi anggota sekte Esenes terlebih dahulu harus lolos ujian panjang yang berlangsung selama satu tahun. Jika yang bersangkutan lulus, ia baru diperbolehkan mengikuti ritual-ritual khusus selama dua tahun dan baru benar-benar menjadi anggota pada tahun ketiga.
Orang-orang dari sekte Esenes mempunyai kebiasaan yang sangat unik, di mana mereka memanfaatkan sebagian besar waktu malam untuk membaca Taurat juga Kitab Nabi-Nabi lainnya.
Perselisihan yang terjadi antara Esenes dan Seduki menjadi sebab bagi lahirnya sekte baru yang memiliki struktur kepercayaan moderat, yang dikenal dengan nama Farisi.
Tersebarnya filsafat Plato yang mempercayai adanya alam spiritual metafisis, berakibat pada munculnya keyakinan akan keabadian arwah sesudah mati.
Sekte Farisi percaya pada takdir, yang substansinya adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi sesungguhnya telah ditentukan sebelumnya dan tidak mungkin untuk dihindari. Akan tetapi mereka juga meyakini kebebasan manusia untuk berkehendak dan memilih.
Mereka mengataan bahwa Tuhan akan memberi kemudahan bagi mereka yang berbuat kebajikan, sedangkan orang yang meniti jalan kejahatan, Tuhan akan membiarkan dirinya dengan pilihannya itu.
Bertolak dari keyakinan ini mereka mengatakan bahwa arwah orang-orang jahat akan ditempatkan dalam penjara abadi dan mengalami siksaan sepanjang masa.
Adapun arwah orang-orang yang baik dalam pandangan Farisi, mereka itu akan hidup kembali dalam jasad lain. Dengan ungkapan lain mereka percaya pada inkarnasi atau kembalinya arwah ke bumi.
Sebagai usaha memberikan legitimasi atas penafsiran-penafsiran mereka yang sangat bertolak belakang dengan ajaran para Pendeta, sekte Farisi mendirikan konsep teori baru yang mengatakan bahwa selain Taurat tertulis, Tuhan juga memberikan kepada Musa "Hukum Lisan" yang sampai kepada mereka melalui jalam periwayatan yang turun temurun dan selanjutnya mereka mengabadikannya dalam Talmud.
Di samping itu mereka juga mempergunakan logika akal dalam menafsirkan teks-teks kitab suci. Mereka berpendapat bahwa perubahan zaman akan berarti perubahan tuntutan, sehingga yang penting dalam hal ini adalah penerapan substansi hukum, bukan formalitas hukum itu.
Seperti contoh, dalam menerapkan ayat "mata dibalas dengan mata", mereka mengatakan bahwa pada masa itu, tidak mesti harus dengan membunuh pelaku, sebab hal itu dapat saja diganti dengan memberikan ganti rugi kepada korban.
Tidak diragukan bahwa orang-orang Farisi-lah yang membangun agama Yahudi Rabinik (Rabbinic Judaism) setelah berakhirnya masa kependetaan menyusul hancurnya Rumah Suci Yerusalem di tangan penguasa Romawi pada tahun 70 S M, dan semua pendeta yang ada di dalamnya tewas terbunuh.
Namun demikian kita melihat adanya kesamaan pandangan antara sekte Farisi dan Seduki berkenaan dengan jati diri dan peran Almasih. Kaum Farisi memerangi pengikut-pengikut Isa As. dan menghalang-halangi misi kaum Esenes.
Orang-orang Yahudi (hingga saat ini) masih menantikan kedatangan Mesiah yang lain, selain Isa, yang akan menjadi Pemimpin dan Raja keabadian.
Maka berdasarkan keyakinan ini, penulis berpendapat bahwa kelompok Esenes, meskipun mereka menjadi bagian dari komunitas Yahudi sebelum kehancuran Beit Suci, namun pada hakikatnya mereka sangat berbeda dengan Yahudi pada umumnya, berkenaan dengan keimanan pada keabadian arwah dan hari kiamat.
Pada saat kedatangan sang Guru, yang akan memimpin pertempuran "Putera cahaya" melawan "Putera kegelapan". Mesiah yang mereka nantikan akan menang dan kejahatan akan sirna sepanjang masa.
Oleh sebab itu, kebanyakan para peneliti condong kepada kesimpulan bahwa orang-orang sekte Esenes adalah komunitas Judeo-Kristen.
Para ilmuwan sepakat bahwa naskah-naskah kuno tulisan tangan yang diketemukan di Qumran itu adalah milik sekte Yahudi yang menamakan diri mereka "Esenes".
Sebutan mereka dengan nama tersebut menjadi bahan perdebatan di kalangan para ahli. Profesor Abbas Mahmud AI-Aqqad dalam buku "Hayat Almasih" (Kehidupan Almasih) edisi kedua, mengemukakan sebagai berikut.
"Pendapat yang paling akurat dari berbagai tesis yang ada adalah bahwa orang-orang yang khusyu, yang menghuni rumah peribadatan di Qumran itu adalah sekelompok sekte Esenes, salah satu sekte konservatif dan sangat keras mempertahankan hukum-hukum agama Yahudi, yang menantikan keselamatan mereka dengan datangnya Sang Juru Selamat yang dijanjikan."
"Sekte ini yang juga sempat kami singgung dalam tulisan kami 'Kejeniusan Almasih', merupakan kelompok bani Israel yang paling bersih dari perbuatan dosa dan hawa nafsu."
"Dalam tingkat keberagamaan, mereka terbagi menjadi tiga kelas. Dalam sumpah kesetiaan, mereka bersumpah untuk menjaga rahasia kelompoknya, dan sesudah itu mereka diharamkan untuk bersumpah secara benar atau palsu seumur hidup."
"Mereka beriman pada hari kiamat, kebangkitan dan kerasulan Almasih sang Juru Selamat. Pendapat kami bahwa nama Esenes berasal dari derivasi 'ast' yang berarti tabib."
Para ilmuan sejarah berbeda pendapat berkenaan dangan asal penamaan Esenes. Sebagaimana tersebut di atas bahwa Profesor Aqqad menyebutnya berasal dari akar kata 'ast' dalam bahasa Aramik yang berarti tabib.
Akan tetapi penulis berbeda pendapat dengan Profesor Aqqad, sebab jamak dari kata "ast"' bukannya "esen" tetapi "asen".
Meskipun diketahui bahwa mereka mempergunakan ramuan obat-obatan untuk terapi penyembuhan berbagai macam penyakit, namun mereka bukanlah para tabib, dan tidak terdapat satupun tulisan kuno yang memperkuat dugaan bahwa mereka berprofesi sebagai tabib.
Nama kelompok Esenes tertulis dalam bahasa Yunani dalam karya sejarah Philo Judaeus 1), Josephus Flavius 2), dan Pliny the Elder 3), masing-masing dalam ungkapan "Esenoy" atau " Esau" sedangkan nama orang yang menisbatkan dirinya kepada nama itu disebut " Esawi".
Persoalan mendasar yang dihadapi oleh para peneliti adalah bahwa meskipun asal kata dari nama kelompok ini merupakan peristilahan lokal, namun mereka mendapatinya hanya tertulis dalam bahasa Yunani. Untuk itu pertu dilacak asal kata dari istilah tersebut.
Sebagian peneliti mengasumsikan bahwa istilah itu berasal dari bahasa Aramik atau Ibrani; namun mereka tidak kunjung sepakat pada kata tertentu yarig menunjukkan bahwa kelompok tersebut pernah berdiam di wilayah Palestina.
Namun demikian, di sana terdapat indikasi kuat yang menghubungkan kelampok Esenes dengan Nabi Yesaya, yang membelot dari kelompok Pendeta Rumah Suci dan memilih hidup menyendiri menantikan kedatangan Sang Juru Selamat pada akhir zaman (hari kiamat).
Nama Yesaya dalam bahasa Ibrani adalah 'Vasya Ya', seperti 'Yasyu' dan 'Yasu' yang mempunyai satu pengertian yakni keselamatan Tuhan.
Sedangkan nama "Yasu"' dalam bahasa Yunani atau "Isa" dalam bahasa Arabditulis sebagai "Esu". Tampaknya bahwa nama Yesaya juga dipakai untuk menamakan murid-murid Nabi Yesaya.
Para peneliti telah menemukan tiga bagian dalam Kitab Yesaya ditulis selama kurun waktu dua abad, antara abad ke-6 hingga abad ke-4 SM.
Apapun alasannya, di antara jemaat yang mendiami wilayah Qumran bersama nabi Yesaya terdapat hubungan yang erat (Berkat penemuan di dalam gua-gua hunian mereka) dengan tulisan-tulisan Nabi Yesaya dalam jumlah besar, dan mereka menafsirkan tulisan-tulisan itu dengan metode khusus yang menjadi rahasia di antara mereka, terutama bagian-bagian yang berkenaan dengan "Hamba Tuhan", dan kelahiran "Emanuel".
Naskah-naskah ini juga-lah yang diandalkan oleh para penulis Injil untuk mengisyaratkan kelahiran Isa Almasih yang mereka sebut sebagai "Nubuwat Sang Guru di masa mendatang".
Mengetahui asal kata dari peristilahan ini barangkali tidak sedemikian sulit, jika kita mengingat bahwa huruf "ain" dalam bahasa Arab dan pada semua bahasa Semitik akan menjadi "alif" dalam bahasa-bahasa Eropa di antaranya bahasa Yunani.
Menurut penjelasan Pliny, dalam bukunya "Natural History", sesungguhnya kelompok Esenes mendiami wilayah antara kota Yericho (Ariha) kawasan lembah Jordan di utara dan kota 'Ein Juda di tepian Laut Mati di selatan.
Kawasan yang sama di mana terletak wilayah tak berpenghuni di Qumran. Paska kedatangan orang-orang Yahudi dari Babel, para pendeta Yahudi berhasil menyeru manusia pada ajaran agama Yahudi yang didirikan berdasarkan penafsiran mereka yang sangat khusus atas Taurat Musa.
Dan berdasarkan retorika penafsiran itu pula para pendeta menyusun ulang format kitab suci Yahudi. Bersamaan dengan dibolehkannya orang-orang Yahudi untuk membangun kembali rumah suci kaum Yebusi oleh penguasa Parsi, maka dengan demikian, rumah suci itu menjadi pusat kegiatan peribadatan para pendeta.
Ibadah Yahudi yang dilakukan oleh kelompok pendeta, terdiri dari ritual-ritual tertentu, yang penting di antaranya adalah menyembelih hewan kurban yang dilakukan oleh para pendeta di rumah suci setiap hari, terlebih pada hari Sabat atau hari-hari raya.
Orang-orang Yahudi awam, masing-masing diminta untuk mempersembahkan sebagian hasil usaha mereka untuk rumah suci.
Oleh sebab jabatan Kependetaan itu menjadi status yang sifatnya turun temurun dalam garis keturunan keluarga "para pendeta", maka secara otomatis, "status kependetaan" itu selanjutnya membentuk hierarkhi baru dalam masyarakat Yahudi, yang mampu mendatangkan sumber kekayaan yang cukup melimpah.
Dengan masuknya komunitas aristokrat dan para pedagang, hierarkhi tersebut selanjutnya menjadi populer sebagai Sekte Saduki atau Sedukhem.
Kelas sosial Yahudi tersebut kemudian memegang otoritas atas bangsa Yahudi melalui ritus-ritus keagamaan.
Tidak ada doa atau upacara keagamaan lainnya yang berlangsung dalam agama Yahudi yang dapat dilaksanakan sendiri oleh para pemeluk, baik di rumah atau di tempat peribadatan lain, melainkan harus datang ke Rumah Suci di Jerusalem dan mempersembahkan kurban kepada para Pendeta.
Sekte Saduki mempercayai bahwa arwah akan mengalami kematian bersamaan dengan kematian jasad. Sekte Saduki menerapkan ajaran Taurat secara sangat tekstual, dan dalam penafsiran teks-teks Taurat sama sekali terlepas logika akal, seperti halnya analogi.
Berdasarkan konsep teori penafsiran seperti itu, maka sekte Saduki tidak mengimani keabadian arwah, tidak pula kebangkitan manusia sesudah mati, atau perhitungan amal perbuatan (hisab).
Saduki juga tidak mempercayai adanya wujud malaikat dan jin, karena dalam pendirian Seduki bahwa ajaran Taurat berdiri di atas prinsip kemaha-esaan Tuhan.
Oleh karena itu tidak ada penyembahan berhala dan berikut ilah-ilah lain dalam keyakinan Saduki.
Sedangkan kepercayaan pada hari kiamat dan hisab di kehidupan akhirat sesudah mati tidak disebutkan dalam kitab-kitab yang dinisbatkan kepada Musa, akan tetapi tercantum di dalam kitab Nabi-nabi, seperti halnya Yesaya.
Sementara sekte Seduki (Kelompok Pendeta) mendasarkan ajaran agama Yahudi hanya pada lima Kitab Taurat saja.
Berdasarkan pada tulisan-tulisan Philo Judaeus, filosof Yahudi dari Alexandria yang hidup pada awal abad Masehi, dan Josephus, sejarawan yang hidup di Palestina dan penulis sejarah Yahudi untuk Romawi pada akhir abad pertama Masehi, bahwa kaum Esenes tersebut pernah ada di Palestina, tepatnya di kawasan terdekat dengan wilayah barat laut pantai Laut Mati.
Dan berdasarkan pada sumber-sumber tulisan kuno, para penganut Sekte Esenes, meskipun mereka adalah pemeluk Yahudi tetapi mereka mempunyai perbedaan yang amat menyolok dengan pemeluk Yahudi pada umumnya.
Oleh sebab kepercayaan mereka pada keabadian arwah, pada perhitungan di hari akhir, dan mereka tidak melakukan ritus pengurbanan hewan sembelihan di kuil. Dan jumlah mereka relatif kecil, tidak lebih dari 4000 orang pada awal abad pertama Masehi.
Para pengikut sekte Esenes terbagi menjadi dua kelompok, pertama, hidup seperti layaknya para rahib dan tidak menikah, sedang kelompok kedua, hidup bersahaja dan menikah.
Meskipun di antara keduanya ada perbedaan, namun semua penganut Esenes mempunyai semangat menjauhkan diri dari dunia materi dan kesenangan hidup.
Tidak ada di antara mereka kelompok kaya dan kelompok miskin, karena semuanya menjadi satu dalam hak kepemilikian.
Esenes meyakini bahwa wujud materi yakni jasad manusia adalah wujud temporal yang fana. Sedangkan wujud yang hakiki ada di alam kehidupan arwah, dan oleh karena itu mereka tidak takut mati.
Orang-orang Esenes ini hidup dalam kelompok-kelompok secara sangat bersahaja, mengenakan selendang putih ciri khas mereka.
Rutinitas keseharian mereka dimulai dengan bangun pagi untuk melaksanakan shalat fajar kemudian pergi ke ladang karena sebagian besar mata pencarian mereka adalah bercocok tanam.
Mereka mengerjakan shalat yang kedua saat matahari tenggelam dan sesudah itu berkumpul bersama anggota keluarga untuk makan malam, yang umumnya terdiri dari roti dan satu macam jenis sayuran.
Bersuci dengan mempergunakan air sebelum melakukan shalat, merupakan tradisi ibadah sangat penting dan dipegang teguh oleh para pengikut sekte Esenes.
Bukan hal yang sederhana bagi siapapun untuk menjadi anggota sekte Esenes, khususnya wanita, karena sekte Esenes tidak menerima keanggotaan dari kaum hawa.
Yang berminat menjadi anggota sekte Esenes terlebih dahulu harus lolos ujian panjang yang berlangsung selama satu tahun. Jika yang bersangkutan lulus, ia baru diperbolehkan mengikuti ritual-ritual khusus selama dua tahun dan baru benar-benar menjadi anggota pada tahun ketiga.
Orang-orang dari sekte Esenes mempunyai kebiasaan yang sangat unik, di mana mereka memanfaatkan sebagian besar waktu malam untuk membaca Taurat juga Kitab Nabi-Nabi lainnya.
Perselisihan yang terjadi antara Esenes dan Seduki menjadi sebab bagi lahirnya sekte baru yang memiliki struktur kepercayaan moderat, yang dikenal dengan nama Farisi.
Tersebarnya filsafat Plato yang mempercayai adanya alam spiritual metafisis, berakibat pada munculnya keyakinan akan keabadian arwah sesudah mati.
Sekte Farisi percaya pada takdir, yang substansinya adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi sesungguhnya telah ditentukan sebelumnya dan tidak mungkin untuk dihindari. Akan tetapi mereka juga meyakini kebebasan manusia untuk berkehendak dan memilih.
Mereka mengataan bahwa Tuhan akan memberi kemudahan bagi mereka yang berbuat kebajikan, sedangkan orang yang meniti jalan kejahatan, Tuhan akan membiarkan dirinya dengan pilihannya itu.
Bertolak dari keyakinan ini mereka mengatakan bahwa arwah orang-orang jahat akan ditempatkan dalam penjara abadi dan mengalami siksaan sepanjang masa.
Adapun arwah orang-orang yang baik dalam pandangan Farisi, mereka itu akan hidup kembali dalam jasad lain. Dengan ungkapan lain mereka percaya pada inkarnasi atau kembalinya arwah ke bumi.
Sebagai usaha memberikan legitimasi atas penafsiran-penafsiran mereka yang sangat bertolak belakang dengan ajaran para Pendeta, sekte Farisi mendirikan konsep teori baru yang mengatakan bahwa selain Taurat tertulis, Tuhan juga memberikan kepada Musa "Hukum Lisan" yang sampai kepada mereka melalui jalam periwayatan yang turun temurun dan selanjutnya mereka mengabadikannya dalam Talmud.
Di samping itu mereka juga mempergunakan logika akal dalam menafsirkan teks-teks kitab suci. Mereka berpendapat bahwa perubahan zaman akan berarti perubahan tuntutan, sehingga yang penting dalam hal ini adalah penerapan substansi hukum, bukan formalitas hukum itu.
Seperti contoh, dalam menerapkan ayat "mata dibalas dengan mata", mereka mengatakan bahwa pada masa itu, tidak mesti harus dengan membunuh pelaku, sebab hal itu dapat saja diganti dengan memberikan ganti rugi kepada korban.
Tidak diragukan bahwa orang-orang Farisi-lah yang membangun agama Yahudi Rabinik (Rabbinic Judaism) setelah berakhirnya masa kependetaan menyusul hancurnya Rumah Suci Yerusalem di tangan penguasa Romawi pada tahun 70 S M, dan semua pendeta yang ada di dalamnya tewas terbunuh.
Namun demikian kita melihat adanya kesamaan pandangan antara sekte Farisi dan Seduki berkenaan dengan jati diri dan peran Almasih. Kaum Farisi memerangi pengikut-pengikut Isa As. dan menghalang-halangi misi kaum Esenes.
Orang-orang Yahudi (hingga saat ini) masih menantikan kedatangan Mesiah yang lain, selain Isa, yang akan menjadi Pemimpin dan Raja keabadian.
Maka berdasarkan keyakinan ini, penulis berpendapat bahwa kelompok Esenes, meskipun mereka menjadi bagian dari komunitas Yahudi sebelum kehancuran Beit Suci, namun pada hakikatnya mereka sangat berbeda dengan Yahudi pada umumnya, berkenaan dengan keimanan pada keabadian arwah dan hari kiamat.
Pada saat kedatangan sang Guru, yang akan memimpin pertempuran "Putera cahaya" melawan "Putera kegelapan". Mesiah yang mereka nantikan akan menang dan kejahatan akan sirna sepanjang masa.
Oleh sebab itu, kebanyakan para peneliti condong kepada kesimpulan bahwa orang-orang sekte Esenes adalah komunitas Judeo-Kristen.
Langganan:
Postingan (Atom)